2012/06/06

Interpretasi Snow White: Yang Manakah Dongeng Pembawa Tidur Terbaik?

Mereview sebuah film pasti tidak lepas dari nilai-nilai yg dimiliki oleh penulis reviewnya sendiri. Maksudnya, ketika menulis sebuah review, si penulis pasti akan menilai sesuai selera dia. Apakah selera dia sama dgn selera pembacanya? Bisa iya, bisa tidak. Oleh karenanya setiap review film itu terbuka ruang untuk berargumentasi. Di artikel ini sendiri, gw mau mereview dua film yg merupakan interpretasi dari kisah dongeng, Snow White: Snow White and the Huntsman dan Mirror Mirror. Rasanya ini blog pertama gw tentang review film, jadi kita main halus aja ya? :)

Okeh, gw mulai dgn film Mirror Mirror, secara film ini baru gw nonton tadi malam. Itu pun nontonnya setengah-setengah, setengah tadi malam, trus ngantuk, kemudian setengahnya lagi dilanjutin tadi pagi dan tetap bikin ngantuk. dan gw pun jd bertanya2, kemana larinya 300 menit hidup gw!? Iya, jam tidur juga gw itung! AARRGH!! :(

Gw penasaran dengan film ini karena disutradarai oleh Tarse Singh. Bukan karena personalnya dia, tapi lebih karena gw kagum abis dgn karya dia sebelumnya, yaitu The Fall yg menampilkan visual yg bikin gw menganga. Sebenarnya di film Mirror Mirror, Tarse Singh menampilkan visual yg indah. Hanya saja, film bukan tentang visual saja kan? Ada cerita, dialog, akting, chemistry, desain latar, gaya kamera, editing dan juga penyutradaraannya.

Mirror Mirror keteteran pada dialog, akting, dan chemistry para aktor2nya. Dialog2 dalam film terdengar kaku, sepadan dengan akting aktor2nya yg berasa menonton drama anak2 sekolah. Dialog2 komedi yg semestinya lucu pun jadi garing. Penampilan Julia Roberts pun cuma bikin gw gregetan. Sang sutradara sebenarnya ingin memberikan film dongeng yg ceria khas Disney seperti film Enchanted, tapi sepertinya beliau terlalu fokus dengan penampilan visual dan desain latar dan kurang pada dialog dan akting aktor2nya. Gaya berkelahi dgn pedang yg ditampilkan pun terasa renyah karena kurang didukung gaya kamera yg cantik. Mestinya Tarse Singh bisa mencontoh adegan pedang dari film The Mask of Zorro atau Pirates of the Caribbean.

Sepertinya kesalahan gw timpalkan kepada sang sutradara. Tarse Singh gak berhasil menciptakan film dongeng yg nikmat untuk diikuti, walau gw masih cukup nikmat untuk menyaksikan visualnya.

Kita ke film selanjutnya, Snow White and the Huntsman. Gw menonton film ini tanpa rasa penasaran dan tanpa ekspektasi tertentu. Dan ternyata film Snow White and the Huntsman yg menurut gw lebih menarik daripada Mirror Mirror dalam menginterpretasi kisah Snow White.

Gw suka kebebasan interpretasi yg dilakukan penulis2 skenario Hollywood. Jika kita hanya menonton film interpretasi yg sama plek dgn sumber aslinya, tentu akan menjadi tontonan yg sangat membosankan, terutama bagi yg sudah menyetahui cerita sumbernya. KECUALI, interpretasi yg ditampilkan tersebut didukung elemen2 (aktor, cerita, visual, desain latar dll) yg mumpuni.

Di film Snow White and the Huntsman, si penulis skenario membebaskan dirinya dalam menginterpretasi kisah Snow White. Dan nuansa yg diberikan lebih kelam dan Snow White yg ditampilkan lebih aksi.

Cerita yg diberikan memang biasa saja, tapi masih bisa diikuti. Adanya tambahan sedikit twist diakhir cerita membuat film ini masih lebih baik dari cerita yg ditampilkan oleh Mirror Mirror. Visual yg diberikan jg gak kalah. Perhatikan visual dan desain latar ketika di istana, di Dark Forrest, dan di Sanctuary. Terasa kontras dan lebih memberikan "rasa" dongeng ketika menikmati film.

Film ini juga cukup berhasil pada efek2-nya. Salah satu yg menarik ketika menampilkan efek para 7 kurcaci (yg sebelumnya berjumlah 8). Menarik karena para pemeran kurcaci2 tersebut aslinya adalah aktor2 yg berbadan tinggi/besar. Khusus efek ini mengingatkan gw akan pemeran Gimli di film trilogi Lord of the Rings atau pemeran Steve Rogers ketika bertubuh kerempeng di film Captain America: The First Avenger.

Tapi yg jempolan di sini adalah akting Charlize Theron. Dia bermain sangat ekspresif namun tidak berlebihan. Sedangkan Kristen Stewart dan Chris Hemsworth pun tidak bermain jelek, walau atmosfer akting mereka di film2 mereka sebelumnya lumayan terasa ketika melihat penampilan mereka di sini.

Film Snow White and the Huntsman sepertinya pilihan terbaik untuk interpretasi kisah Snow White jika dibandingkan dengan Mirror Mirror. Tapi, apakah ini film interpretasi kisah Snow White yg terbaik? Hmm, menurut gw sih tidak.

Dan terakhir, bagaimana selera gw akan pilihan film interpretasi Snow White menurut kalian? ;)

Eh, satu lagi, gw mau nonton Prometheus ah! **gak penting**

baca selengkapnya....