2013/03/05

Nonton Film 3D via PC

Sensasi ketika menonton film bisa bikin kita menjadi sedih, senang, gembira, atau sampe tergila-gila. Tapi, nggak lah ya, jangan sampe segitunya. Yang normal-normal aja lah. Trus, sekarang ditambah lagi dengan fitur 3 Dimensi (3D), yg membuat gambar2 di film seakan2 terlihat timbul sehingga memberikan kesan 3 dimensi. Kalo inget kartu2 lebaran jaman dulu yg kalo dibuka langsung menjadi Masjid, nah kira2 begitulah penampilan film 3D ini, cuma jauuuh lebih canggih lagi (ya iyalah!! ngasih contoh kok gak paten).

Hanya saja, untuk menonton film 3D melalui komputer membutuhkan spesifikasi tinggi, terutama pada sisi VGA Card yang harus dilengkapi engine fitur 3D. Belum lagi ditambah dengan kacamata khusus. Sehingga, kebutuhan untuk memutar film 3D melalui komputer terasa mewah.

Tapi, itu dulu. Ternyata sekarang udah tidak lagi (berasa iklan). Software Bino memungkinkan pengguna PC dengan spesifikasi sedang, namun masih mumpuni, untuk memainkan film 3D.



Sebelumnya, bagaimana nih mengetahui bahwa film yg akan kita tonton merupakan untuk format 3D? Hmm, jika kamu pernah mendownload video/film dengan format ada dua gambar yg berdampingan, kanan-kiri atau atas-bawah, maka kemungkinan besar format video/film tersebut diperuntukkan sebagai film 3D. Contohnya bisa dilihat di bawah:


Nah, dengan player video normal, gambar yg dikeluarkan adalah seperti di atas, sehingga akan susah bagi kita untuk menikmatinya. Dengan menggunakan Bino, kedua gambar tersebut dikonversi menjadi berupa video stereoscopic 3D.

Software Bino bisa didownload melalui situs resminya di http://bino3d.org/. Pembuatnya menyediakan instalasi untuk Windows, Linux, dan MacOS. Untuk Linux biasanya sudah disediakan dari repositori2nya masing2 untuk tiap2 distro.

Untuk memainkan film 3D, tinggal Open File(s) dan pilih file video yg dimaksud. Jika terdapat film subtitle terpisah, maka pilih keduanya: file video dan file subtitlenya secara bersamaan.

Kemudian, pada tampilan filmnya, ubah opsi Input di bagian bawah, menjadi yg sesuai dengan format file videonya. Kalau pada contoh diatas berarti pilih: Left/Right, Half Width.

Pada opsi Output, ubah sesuai dengan kacamata 3D yg digunakan. Kalau menggunakan kacamata 3D seperti dibawah ini, berarti menggunakan Output Red/cyan glasses, full collor.


Sekarang, tinggal duduk manis dan nikmati film 3D.


Jika, ingin lebih seru, tinggal melengkapi dengan kabel penghubung dari komputer ke TV, sehingga TV yg biasa pun disulap menjadi TV 3D. Tidak perlu membeli TV 3D. Asyik kan!?

Catatan:
Screenshoot diatas diambil dari film Wreck it Ralph

baca selengkapnya....

2013/03/04

Life of Pi dan Cara Bercerita

Sebenarnya sudah lama pengen nulis blog ini. Terutama sejak Mamie memancing melalui posting Twitternya: :)


Buat yg udah nonton film Life of Pi, sungguh sebuah pengalaman yg tidak terlupakan. ya nggak seh? Mata nih jd terasa segar dan hati terasa tenang (halah). Trus, buat yg belum nonton, segeralah menonton film cantik ini. karena, sungguh membuka matamu akan hidup, keyakinan, dan cara bercerita. Salut sujud kepada Sang Sutradara And Lee yg berhasil menerjemahkan buku laris yg katanya tidak bisa difilmkan, Life of Pi, menjadi film yg sangat patut ditonton. Wajar lah kalau dia (Ang Lee) meraih Oscar-nya yg kedua kali.

Life of Pi dari awal film memberikan visual2 yg sangat indah yg mungkin belum pernah kita lihat di film2 lain sebelumnya. Sayang aku belum menonton versi 3D nya, tapi aku yakin pastinya cetar membahana.


Selain itu, lagu Pi's Lullabay yg terdengar di awal film terasa sangat cocok dengan filmnya. Aku sih gak tau artinya apaan dan gak berniat mau tau. Tapi yang pasti, buat aku lagu itu sungguh meyentuh hati dan bikin tidur terasa nyaman (kayaknya lebay deh... dikit). Dan tau gak deskripsi dari Ang Lee yg mengilhami terciptanya lagu ini: "A child sleeps not because he is sleepy, but because he feels safe". Hal itu dijelaskan oleh Bombay Jayashri, sang penyanyinya, dalam blog pribadinya.

Secara garis besarnya, film ini mengisahkan tentang seorang pemuda yg bernama Pi, dari sejarah bagaimana dia memperoleh nama itu, bagaimana kehidupannya di India, bagaimana dia selamat dari peristiwa kapal tenggelam, dan bagaimana petualang dia di dalam sebuah sekoci bersama seekor Harimau bernama Richard Parker di lautan samudera. Dan akhirnya, bagaimana dia (si Pi) menceritakan kisah petualangannya itu kepada seorang penulis buku. Karena, ternyata ada dua versi cerita yg dia ungkapkan kepada si penulis tersebut. Yup benar, ada dua versi cerita dari kisah petualangan tadi, Jo! Ho ho, apa aja kedua versinya tersebut gak bakal diceritain di sini. Gak etis lah... ;)

Kalau dari sisi cara bercerita, film ini mengingatkan akan film Big Fish yang disutradarai oleh Tim Burton. Pada film Big Fish yg rilis tahun 2003 ini menceritakan tentang seorang Ayah yg sedang sekarat menceritakan kisah hidup yang penuh dgn pertualangan dan bagaimana dia menceritakan kisahnya itu kepada si sang anak. Sang Ayah menceritakan hidupnya bagaikan sebuah kisah dongeng, di mana dia bertemu penyihir, cewek cina berkepala dua, seorang raksasa, hingga petualangannya dalam mencari seekor ikan besar.



Dan sang anak yg sudah dewasa dan sedang bertunangan, sangat meragukan kebenaran dari kisah2 yg diceritakan oleh Ayahnya. Lagipula dia sudah bosan diceritakan cerita2 tersebut oleh Ayahnya sedari dia kecil. Dan dia memohon agar Ayahnya menceritakan kisah yg sesungguhnya. Hanya saja sang Ayah tidak mau merubah ceritanya, seakan2 kisah petualangan hidupnya itu adalah nyata, bukan berupa fantasi.

Dan tidak hanya itu, twist cerita yg sebenarnya muncul diakhir film. Dan Gw juga gak akan menceritakannya di sini. ;)

Nah, dari kedua film tadi: Life of Pi dan Big Fish, pada intinya membahas bagaimana memceritakan sebuah kisah yg diinginkan oleh pendengarnya. Tidak perduli apakah cerita itu jauh dari kenyataan yg sebenarnya. Tapi, bagaimana agar inti cerita bisa lebih mudah diserap oleh pendengarnya (kayaknya ini SPOILER dah).

Seperti halnya di dalam sebuah ruang kelas anak TK. Pada murid yg masih balita, tentu lebih gampang diajarkan menghitung dengan menggunakan buah2an atau hewan, dibandingkan langsung dengan menulis angka2 atau dengan jari2. Karena, buah2an dan hewan lebih mudah dicerna secara visual oleh anak2 kecil.

Lalu, setelah menonton Life of Pi, menurut kalian cerita yg mana yg lebih kalian suka? Buat yg belum nonton, cepetan nonton jeh! :p

Poster2 film di atas diperoleh dari:
- http://renderedbits.blogspot.com
- http://mmecristina.blogspot.com

baca selengkapnya....