wartawan itu berpihak kepada rakyat? itu omong kosong. satu hal yg pasti, wartawan juga punya kepentingan dan kepentingan mereka hanya berkiblat terhadap komersial atau ketenaran. percayalah itu. gw pernah menjadi bagian dari wartawan, dan gw sangat tau bagaimana tanggung jawab untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat menjadikan mereka gila kekuasaan dan selalu merasa dipihak yg benar.
kejadian tawuran antara wartawan dan siswa sma 6 ini bisa dijadikan bukti akan rendahnya kualitas wartawan kita. sebagai orang dewasa mestinya para wwartawan sudah mengerti bahwa jiwa emosional seorang siswa sma tentu masih mudah terpancing dan seorang siswa sma masih memiliki idealisme prematur yg sesuailah untuk pikiran seorang siswa sma pada umumnya.
nah, dengan karakter siswa sma yg seperti itu, mestinya wartawan tuh lebih mengayomi para siswa tersebut. berilah informasi-informasi yg berguna. sampaikan dengan cara yg sesuai dengan pola pikir siswa sma. ini kok malah memancing emosi mereka. tentu mereka akan cepat terpancing. dan hasilnya bisa kita lihat sendiri.
ini jelas lah SALAH WARTAWAN! jangan pake tameng profesi wartawan trus menyalahkan para siswa itu pada kejadian rusuh kemarin di dekat sma 6 jakarta selatan. soalnya itu justru MEMALUKAN profesi wartawan. dan lucunya berita2 yg muncul di media malah menyudutkan para siswa tersebut dan turut menyeret guru2 dan kepala sekolah. MEMALUKAN!
oh, tapi ini wajar lah, secara yg menulis berita2 itu kan wartawan2 juga, dan karena jiwa setia kawan sesama wartawan, tentu berita2 yg ditulis harus membela teman2nya sendiri. so, di mana letak independensi wartawan? seperti gw bilang sebelumnya, ITU CUMA OMONG KOSONG.
percayalah, sebagian besar berita yg ditulis oleh wartawan adalah demi menaikkan oplah, menambah jumlah iklan, atau demi ketenaran si wartawan itu sendiri. itu saja.
dan kenapa tadi gw bilang wartawan itu bisa gila kekuasaan? begini, wartawan itu bisa dianggap baris terdepan pembentuk opini masyarakat. sehingga, apa yg ditulis oleh wartawan melalui berita di media, itulah yg pertama dibaca/didengar oleh masyarakat. dan pada akhirnya itu menjadi opini publik. nah, itulah kekuasaan yg hanya dimiliki wartawan.
sayangnya, dengan kekuasaan itu, menjadikan wartawan malah lupa diri dan jadi selalu merasa paling benar. ini muncul ya karena wartawan merasa bahwa dialah suara rakyat. oleh karenanya, wartawan juga perlu diminta pertanggungjawaban mereka. jangan kata2 PERS menjadi tameng dari perbuatan2 mereka yg seringnya merugikan rakyat.
jadi, bukanlah para siswa itu yg mesti ditatar, TAPI PARA WARTAWAN LAH YG MESTI DITERTIBKAN DAN DITATAR AGAR BISA BERLAKU YG LAYAK TERHADAP MASYARAKAT.
rusuh yg dimunculkan oleh wartawan itu, mungkin kali ini terhadap siswa sma. bukan gak mungkin, mereka juga akan lancang terhadap mahasiswa. ya kan?
tempat gw menulis dan membebaskan pikiran, tapi tetap FUN!
karena hidup gak melulu tentang kegagalan.
2011/09/20
wartawan mesti ditatar berlaku yg sesuai!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment