2010/04/28

akhir sebuah era

dalam perjalanan dari bandara soekarno-hatta menuju rumah, aku berpikir. inilah dia, inilah satu saat yang memang gak bisa dihindari akhirnya datang. inilah akhir dari sebuah era. kenapa bisa begitu?

semalam aku mengantarkan adik ku yang bungsu ke terminal 2 bandara soekarno-hatta. dia berangkat ke korea untuk memulai pekerjaannya sebagai perwira di sebuah kapal barang di korea. rencananya, rute kapal tempat kerjanya akan berlayar sekitar korea-china-jepang dan terkadang mungkin ke philiphina dan malaysia, namun tidak ke indonesia. dan dia akan berlayar minimal selama 10 bulan sampai 1 tahun. jadi, mungkin 1 tahun aku bisa bertemu lagi dengan adikku yang paling bungsu ini.

ketika pulang dari usai mengantar adikku di bandara, flashback gambar-gambar masa lalu langsung berputar di kepala. kenangan-kenangan di masa lalu, ketika kita semua berkumpul bersama di satu rumah dan kerjanya selalu membuat susah orang tua. kenangan saat-saat ketawa dan menangis, kenangan-kenangan yang gak akan terlupakan. dan itu semua adalah kenangan yang terbaik.

lalu, kenapa dengan akhir sebuah era? dengan berangkatnya adik bungsuku ini, maka resmilah sudah bahwa tidak ada lagi saudara-saudara kandungku yang meninggali rumah di makassar. setelah aku, lalu adikku yang kedua yang sekarang bertugas di sulawesi utara, kemudian adekku yang ketiga yang tinggal di tempatnya sendiri bersama suaminya, dan terakhir adikku yang bungsu sekarang sudah berlayar di luar negeri. rumah, di mana kami semua dibesarkan, sekarang hanya ditinggali orang tua dan saudara sepupuku. tapi, tetap saja orang tua ku akan merasakan sepinya suasana rumah.

apa yang dulu dikhawatirkan mamaku sudah terjadi. kita semua bersaudara benar-benar sudah menjauh dari rumah. hmm, bukan menjauh "menjauh", kami semua akan berkumpul di rumah hasil karya mama itu, mungkin pada saat lebaran atau acara2 lainnya. yang jelas, kita pasti akan berkumpul lagi. aku gak sabar menunggu saat itu.

sukses tuk saudara-saudara ku. i really miss you, guys!

baca selengkapnya....

2010/04/21

bagaimana memperhatikan sebuah film?

sebelumnya, ini bukan panduan cara menonton film. soalnya aku yakin kalian semua pasti dah paham bagaimana menonton film. toh, gak ada bedanya dengan menonton teve. kita tinggal mengarahkan mata ke televisi dan memperhatikan gambar-gambar bergerak, sambil mendengarkan suara2 yang keluar dari kotak teve. gak susah kan? gak perlu kursus. dan disini bukan maksudnya ngajarin cara nonton film yang sopan *halah*. trus, apa dong maksudnya di sini?

semenjak kehadiran Avatar, film yang dibuat dengan menggunakan peralatan kamera 3D (yang katanya bernama kamera stereoscopic) ciptaan james cameron, film-film yang bergenre sama pun pada bermunculan, seperti Alice In Wonderland. tapi, berbeda dengan Avatar, yang dari awal pembuatan menggunakan kamera stereoscopic, Alice In Wonderland dibuat dengan kamera 2D yang kemudian hasilnya dikonversi ke 3D pada proses editing. trus, bagaimana hasil efek 3D yang dihasilkan? itu sih terserah penonton. tapi, kalo aku merasa efek 3D di Avatar terasa lebih natural dibanding pada Alice In Wonderland. kenapa? hmm, aku bingung ngejelasinnya, tonton aja sendiri. :D

tapi, ada satu hal yang mengganggu gw ketika menonton Avatar versi 3D, yaitu ketika filmnya mem-fokus ke seorang tokoh central dan mengaburkan gambar sekitarnya. sehingga gw ngerasa dipaksa untuk melihat ke tokoh itu, padahal aku ingin juga memperhatikan sekitar tokoh tersebut. padahal terkadang hal-hal disekitar para tokoh itu yang membuat aku tertarik menonton film.

--btw, jika kamu tertarik membuat gambar/film dengan efek 3 dimensi sederhana, kamu bisa membaca salah satu panduannya dengan mudahnya di sini.--

itulah salah satu hal yang aku perhatikan ketika menonton sebuah film. aku suka memperhatikan hal-hal diluar fokus. contoh hal-hal di luar fokus ketika menonton film adalah mencari tokoh observer di serial Fringe. soalnya tokoh ini selalu muncul di setiap episode. hanya saja, aku gak selalu menemukan tokoh ini.

satu hal lagi yang menarik ketika menonton film adalah memperhatikan hint-hint atau petunjuk2 yang disembunyikan sutradara di filmnya. salah satu contoh yang terkenal adalah pada film the Sixth Sense. dalam film itu, setiap kehadiran seorang hantu di film, maka kamu akan menemukan adanya warna merah di dalam frame film. petunjuk lainnya adalah rambut putih yang dimiliki Cole Sear yang juga dimiliki Vincent Grey di awal film. petunjuk itu memperlihatkan bahwa mereka berdua memiliki kemampuan sixth sense.

kemudian, satu hal lainnya yang sering aku perhatikan ketika menonton film adalah teknik sinematografinya atau bagaimana si DP (director of photography) memainkan kameranya dalam sebuah film. aku bukanlah jago sinematografi, tapi aku mungkin salah satu penikmat (eh, atau peminat?).

ada macam2 teknik sinematografi di film, ada yang selalu menampilkan frame extreme close up, contohnya seperti di film Public Enemies (stdr: Michael Mann, dp: Dante Spinotti, aktor: Johnny Depp). perhatikan aja teknik kamera yang digunakan pada film itu, mayoritas shoot-shot yang diambil secara close up. untungnya objek2 yang diambil tidak mengganggu keasyikan dalam menonton film.

trus, ada juga yang suka memainkan trik long takes, contoh nya pada film Children of Men (stdr: Alfonso CuarĂ³n, dp: Emmanuel Lubezki, aktor: Clive Owen). apalagi pas adegan tokoh yang diperankan Clive Owen ditangkap, hingga adegan kabur diantara tembak2an para tentara. contoh long takes lainnya adalah adegan pesawat jatuh pada film Knowing (strd: Alex Proyas, dp: Simon Duggan, aktor: Nicolas Cage). adegan ini cukup bikin aku menganga sepanjang scene. btw, maksud long takes di sini maksudnya adegan dishoot kamera tanpa adanya pemotongan adegan.

trik cinematografi lain yang menarik adalah yang menggunakan kamera handheld dengan maksud agar adegan-adegan yang ditampilkan terasa lebih natural dilihat oleh penonton. contohnya pada film-filmnya Paul Greengrass. Yang sudah menonton seri Bourne Supremacy, Bourne Ultimatum, dan The Green Zone (kebetulan Matt Damon bermain pada ketiga film tersebut), pasti memperhatikan efek shaky camera yang mengikuti tokoh utama ketika beraksi. trik shaky camera juga bisa dilihat pada film The Blair Witch Project, Cloverfield, Quantum of Solace, dan bahkan adegan di pantai normandy pada film Saving Private Ryan.

salah satu trik sinematografi yang aku suka adalah trik fluid tracking camera yang memperlihatkan seakan-akan kamera dapat bergerak bebas/dinamis ke mana saja dan menembus apa saja. inovasi pergerakan kamera seperti ini dipionir oleh David Fincher dan Kevin Tod Haug. satu contoh yang menggunakan trik ini bisa dilihat pada adegan pembukaan Fight Club yang dimulai dari kelenjar keringat, keluar melalui lubang pori-pori, dan berakhir pada pistol yang mengarah ke dalam mulut di Edward Norton. contoh lainnya pada film Panic Room yang memperlihatkan frame kamera yang bergerak mengikuti tokoh Jared Letto membuka pintu dari lantai bawah hingga ke atap, dan di sini terlihat kamera bergerak dinamis, sampai menembus dinding lantai dan bahkan hingga "terbang" melalui lubang pada pegangan teko kopi. David Fincher merupakan salah satu sutradara yang suka melakukan eksperimen cinematografi dalam film2nya. bahkan film terbarunya nanti rencananya akan menjadi film pertama yang diputar menggunakan projektor 4K. apa sih maksudnya 4K ini? kamu bisa baca di sini

terakhir, ada satu trik kamera yang sampai sekarang masih membuat aku kagum yaitu salah satu adegan di film Contact, ketika Ellie kecil menengok bapaknya yang kena serangan jantung, kemudian berlari menaiki tangga, trus menuju kotak obat di kamar mandi. coba perhatikan, semua itu diambil dengan satu take, tanpa terputus, dan kerennya, ketika Ellie sampai ke kotak obat tersebut, terjadi transisi sudut pandang kamera yang membuat seakan2 adegan2 yang kita tonton sebelumnya berasal dari pantulan cermin yang ada di kotak obat tersebut. bingung kan? coba deh nonton kembali film Contact.

sebenarnya banyak trik cinematografi lain, salah satunya yang terkenal adalah bullet time dan virtual cinematography yang diperlihatkan pada film Matrix trilogy.

hal terakhir yang aku suka perhatikan ketika nonton film adalah adegan post-credit. adegan ini terletak di paling akhir film. bahkan setelah tulisan-tulisan credit berakhir. adegan ini bisa kamu perhatikan pada film Pirates of the Carribean trilogy, X-Men: the Last Stand, X-Men Origin: Wolverine, Constantine, Daredevil, Iron Man, dan banyak lagi. hal-hal mengenai adegan pada post-credit bisa kamu baca di sini.

oh, sebelum lupa, aku gak membahas soal cerita atau akting di sini. soalnya, itu semua tergantung selera si penonton. dan selera setiap penonton gak bisa diukur. sedangkan pada trik kamera atau sinematografi, itu adalah fakta dan bisa dilihat buktinya dan yang penting tidak bergantung ke penonton, tapi ke filmnya. dan aku juga gak membahas soal make up/kostum, soalnya aku ngerasa gak nyaman ngebahas hal-hal itu *halah*. :)

kalo baca tulisan2 di atas kesannya kok aku repot banget kalo nonton film. hmm, nggak kok. toh itu cuman sekedar hobby, jadi aku bisa melakukannya dengan santai. dan akhirnya gak membuat stress ketika nonton film.

baca selengkapnya....

2010/04/05

booking tiket pesawat secara online

enaknya di jaman internet saat ini, segala kebutuhan kita hampir semuanya difasilitasi dengan internet. salah satunya untuk booking tiket pesawat. bagi yang sering bepergian menggunakan pesawat atau yang sering dimintain bantuan buat booking tiket pesawat (yang ini maksudnya gw), fasilitas booking online emang sangat membantu mempercepat proses booking tiket. hanya saja, gak semua maskapai menyediakan fitur tiketing yang memuaskan. di sini gw pengen membahas 3 (tiga) fitur yang menurut gw mestinya disediakan oleh maskapai. dan maskapai yg gw survey hanya 4 (empat) maskapai yang paling sering gw manfaatkan fasilitas online-nya: Lion Air, Batavia Air, Merpati Air, dan Garuda Indonesia. tadinya gw berniat mensurvey semuanya, tapi hey! I HAVE A LIFE! :p

yang pertama: melihat jadwal penerbangan
kalo fitur yang satu ini, semua maskapai sudah menyediakan informasinya dengan lengkap. kita sudah dapat mengetahui jadwal berangkat pesawat dari kota asal dan kota tujuan, bahkan kita bisa mengatur agar bisa menampilkan jadwal pergi dan pulang sekaligus.

Namun, khusus untuk maskapai Garuda Indonesia, kita hanya bisa melihat jadwal penerbangan mulai 3 hari kedepan. sehingga, kita tidak bisa melihat jadwal untuk hari ini, besok, dan lusa. dan situs garuda indonesia akan menampilkan peringatan, "Can not book on the departure date prior to tgl Bln TAHUN. please recheck...", seperti gambar di bawah:

Selain itu, pada situs garuda indonesia, kita juga harus memiliki akun terlebih dahulu jika ingin melihat jadwal penerbangan mereka. walaupun proses mendaftar akun ini gratis, tapi tetap saja merepotkan.

kesimpulannya, untuk fitur ini, hanya maskapai Garuda Indonesia yang memiliki nilai kurang.

UPDATE:

Garuda Indonesia sudah mengupdate kekurangan ini pada situsnya. Sekarang kita sudah bisa melihat jadwal penerbangan dan daftar harga tiket untuk keesokan harinya. Dan kita tidak perlu harus login terlebih dahulu.



yang kedua: booking sementara
terkadang setelah melihat jadwal penerbangan, kita kan belum tentu langsung membeli tiket pesawat tersebut. tapi, kita ingin mem-booking terlebih dahulu penerbangan tersebut, tuk menjaga seandainya penerbangan tidak jadi dilakukan. biasanya ini dilakukan untuk menunggu penerbangan yang lainnya yang memiliki harga tiket lebih murah atau menunggu keputusan si calon penumpang sendiri.

semua maskapai seharusnya melengkapi situsnya dengan fitur ini. bukannya memaksa si calon penumpang untuk langsung membeli tiket. namun, tidak semua maskapai memiliki fitur ini. Lion Air dan Merpati Air yang sudah dilengkapi fitur ini.

dan menurut gw, situs maskapai Lion Air yang merupakan penyedia fitur ini yang paling ampuh. soalnya kita bahkan bisa membooking tiket untuk penerbangan beberapa jam kedepan, secara online!

pada situs Merpati Air, kita hanya bisa mem-booking tiket sementara untuk penerbangan yang lebih dari 48 jam kedepan. jadi, kita tidak bisa melakukan booking online sementara untuk penerbangan esok hari.

sedangkan pada maskapai Batavia Air dan Garuda Indonesia, untuk melakukan booking tiket, kita diharuskan membayar tiket tersebut secara full. yang menurut gw, itu sih bukan booking tiket, tapi membeli tiket!

yang repot dari proses seperti itu, booking tiket dengan membayar terlebih dahulu, adalah ketika kita ingin mengganti dengan penerbangan yang lainnya, sedangkan duit kita abis untuk membayar booking penerbangan sebelumnya. akhirnya kita gak bisa mengganti penerbangan lagi, kecuali kita membatalkan pembelian sebelumnya, trus, mengambil uang reimbursh dari maskapai tersebut. kemudian tabung kembali uang tersebut di bank, lalu lakukan kembali proses booking online. repot amat!! itu pun kalo uang reimbursh bisa diperoleh hari yang sama.

kesimpulannya, untuk fitur ini, maskapai Lion Air dan Merpati Air yang menawarkan layanan booking tiket lebih baik.




yang ketiga: pembayaran tiket online
satu hal yang standar dari pembayaran tiket online, yaitu semua maskapai menyediakan pembayaran dengan kartu kredit. yah, itu sih standar saja. pertanyaannya, bagaimana dengan metode pembayaran yang lainnya? bagaimana untuk calon penumpang yang tidak memiliki kartu kredit?

salah satu metode yang bisa digunakan adalah: KlikBCA. dari keempat maskapai yang dibahas di sini, hanya Garuda Indonesia yang tidak menyediakan layanan ini di situsnya (padahal di portal KlikBCA menyediakan pembayaran tiket Garuda Indonesia). sedangkan ketiga maskapai lainnya, Lion Air, Batavia Air, dan Merpati Air menyediakan layanan pembayaran KlikBCA pada situs booking tiket online mereka.

trus, masih adakah layanan pembayaran lainnya? di sini keunggulan maskapai Lion Air. jika melakukan booking tiket online di situsnya, Lion Air juga memberikan layanan pembayaran tiket melalui ATM. layanan ini untuk menfasilitasi calon penumpang yang tidak memiliki kartu kredit dan akun KlikBCA. ATM yang bisa digunakan untuk pembayaran tiket Lion Air adalah:
- CIMB Niaga Bank
- BNI
- ATM Mandiri
- BII
- Permata Bank
- BRI

atau khusus untuk calon penumpang yang merupakan nasabah CIMB Niaga, Bank Mandiri, atau Bank BNI, dia bisa membayar tiket melalui layanan Banking Online CIMB Online Banking, Internet Banking Mandiri or BNI Internet Banking.

kesimpulan untuk fitur ini: hanya maskapai Lion Air yang memberikan pilihan layanan lebih banyak untuk pembayaran tiket. sedangkan Garuda Indonesia yang sangat kurang, karena hanya membatasi pembayaran tiket online dengan kartu kredit pada situsnya.


bonus: reimbursh uang pembatalan tiket
sebelum lupa, ada satu hal juga yang menurut gw penting dalam transaksi booking tiket penerbangan, yaitu proses pembatalkan tiket penerbangan kita.

memang hal ini masih belum bisa dilakukan secara online, setidaknya belum ada maskapai yang memiliki layanan ini pada situsnya. lalu apa permasalahannya di sini? sejauh pengalaman gw, yang jadi masalah adalah waktu yang diperlukan maskapai untuk mengembalikan/reimbursh uang tiket kita.

dan dalam hal ini adalah maskapai Lion Air lah yang memiliki layanan yang paling minus. karena, ketika kita melakukan pembatalan tiket di Lion Air, kita akan diberitahu bahwa kita akan memperoleh pengembalian uang tiket kita sebulan alias 30 hari setelah kita mengajukan pembatalan. kok aneh? kita ingin memperoleh kembali uang kita, tapi kita harus menunggu 30 hari untuk itu?

padahal pengalaman gw dengan Merpati Air dan Batavia Air, gw langsung memperoleh uang pembatalan tiket gw pada saat yang sama ketika gw melakukan pembatalan tiket. mudah dan cepat.

ada apa dengan Lion Air?


hmm, kayaknya itu aja yang bisa gw bahas. semoga berguna.

baca selengkapnya....