2012/04/01

Media Berita, Penonton dan Kerusuhan

gw sepertinya udah pernah menulis blog yg temanya mirip dgn yg ini sebelumnya, kalo media berita, penonton dan kerusuhan adalah pasangan yg klop. karena, media berita sangat mengharapkan adanya kerusuhan, disetiap kerusuhan pasti ada media berita, dan penonton pada akhirnya mengharapkan berita yg penuh sensasi, contohnya kerusuhan. benar kan?

akhir2 sedang terjadi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM yg dilakukan mahasiswa dan buruh. ini adalah berita yg tidak mungkin dilewatkan oleh media berita, terutama Metro TV dan TV One. tiga hari berturut2 mereka menampilkan suasana demonstrasi dgn suguhan gambar2 yg sangat grafik memperlihatkan kekerasan.

yg paling mencolek perhatian gw adalah bagaimana mereka menanam kesan ke para penonton bahwa Makassar sangat kacau. diperlihatkan beberapa titik lokasi Makassar yg seakan2 kekerasan dalam kerusuhan selalu terjadi setiap saat. dan bangsatnya, usaha mereka berhasil.

beberapa teman dan kolega bertanya ke gw kok kota Makassar sangat penuh kekerasan? apakah hidup di makassar memang keras? bla bla bla?

gw sungguh sungguh sungguh muak dgn media berita. mereka sangat palsu dan sangat berusaha menanamkan rasa takut terhadap masyarakat. dan dengan lancangnya mereka menggunakan kata "Kebenaran" sebagai tameng terhadap semua pekerjaan mereka. menyedihkan.

lucu, di saat gw menganggap sinetron Indonesia terlalu lebay dalam menceritakan plotnya, ternyata gw lupa bahwa ada juga yg namanya Media Berita.

tambahan:
seseorang mengatakan pada gw bahwa ini berkaitan dengan usaha kampanye yg dilakukan pihak2 tertentu untuk melakukan pembunuhan karakter terhadap Jusuf Kalla yg kemungkinan akan maju kembali pada pemilu Presiden 2014. dan para pemilik stasiun yg notabene para pembesar sebuah partai, berusaha menyingkirkan JK dengan memperlihatkan hal-hal negatif pada daerah asal beliau.

No comments:

Post a Comment