2012/04/04

pengemar bola hidup mati

kalau mengomentari kelakuan para penggemar bola, gak bisa deh pake logika. kalo ada orang yg maksain pake logika, justru dia yg bodoh. karena ini bola, bro! datengnya dari hati. dan hati itu sungguh variabel yg anomali. sikapnya hati tuh gak pernah ketebak secara pasti. so, jika ingin memahami kelakuan para penggemar bola, bergabunglah menjadi salah satu dari milyaran penggemar bola di seluruh dunia. kan gak enak jadi yg terpinggirkan!? :p

pertama, football tuh sejatinya ya menggunakan kaki. seperti yg kita tau selama ini. bukan seperti football amerika yg menurut gw gak konsisten. mereka menyebutnya football tapi faktanya mereka bermain dengan berlari2 sambil memegang bola. bukannya mereka semestinya menamakan olahraganya menjadi handball? kecuali yg megang itu ternyata bukan tangan mereka, tapi kaki. *ngecek bentar* ah nggak. itu yg megang bola tangan kok. tapi, anehnya mereka justru berhasil menjadi negara adidaya? jd, siapa yg bodoh di sini. :)

kembali soal penggemar bola tadi. gw sendiri penggemar Arsenal, itu adalah sebuah klub dari Liga Inggris. *oo, manggud2* kenapa gw menggemari Arsenal? entahlah. gw memilih satu klub, dan itu Arsenal. gw rasa itu sudah cukup menjelaskan. kalo maksa butuh penjelasan tambahan, mending ke perpustakaan noh sono. pan banyak buku. cari dah tuh penjelasan di sana.

dan jika ternyata Arsenal tidak ikut dalam suatu kompetisi, pilihan kelima gw jatuh pada Barcelona, itu adalah sebuah klub dari Liga Spanyol. *oo, manggud2**. namun, hati gw sepenuhnya ke Arsenal dan seperlima bagiannya teteup ke Barcelona. :D

trus, satu hal pada yg menarik pada komunitas penggemar bola adalah bagaimana mereka saling melempar komentar ketika klub mereka saling bertanding. bisa dibilang bahwa segala jenis komentar muncul di sini, dari kata-kata yg berasa dari kebun binatang hingga kata2 umpatan yg belum berani didaftar di kamus manapun, karena takut sama maknanya. sama takut kamusnya dicap haram sama MUI.

apakah komentar2 yg dilakukan penggemar bola itu sah!? tentu saja sah! para penggemar bebas berkomentar. hanya saja bebas di sini hanyalah bebas yg bersifat terbatas. plis lah, mana ada sih bebas yg bebas sejati! dan komentar yg diberikan adalah komentar jentel yg tidak menyinggung lawannya dalam hal2 yg sensitif, misalnya SARA, keluarga, cacat atau lain2nya. karena, jika telah mencolek sisi sensitif, bisa jadi kejadian zidane-matterazzi akan terulang kembali. gw ulang ya, jika sisi sensitif tercolak, jangan kaget kalo ada si kepala botak menanduk. WORD!

trus, komentar jentel tuh yg seperti apa? komentar yg jentel di sini tuh contohnya seperti, "pemain lu tuh payah!" "pemain bek kok kayak jalan di catwalk" "pemain lu diajarin bola atau balet sama pelatihnya" "bola kayak gitu mestinya pake kentut juga bisa gol" dsb. tentunya kalimat2 tadi udah diperhalus buat kalangan PG13, tapi intinya seperti itu lah. yg memang terlihat pada pertandingan dan si lawan harus lapang dada dan telinga untuk menerima hinaan tersebut bagi klubnya.

memang aneh kalo memperhatikan tingkah para penggemar klub bola, karena hinaan terhadap klub itu terasa hingga ke relung hati dan panasnya sampe ke ujung ubun2.

**yg berharap timnas Indonesia bisa menancapkan taring di kancah Internasional**

No comments:

Post a Comment