2013/03/04

Life of Pi dan Cara Bercerita

Sebenarnya sudah lama pengen nulis blog ini. Terutama sejak Mamie memancing melalui posting Twitternya: :)


Buat yg udah nonton film Life of Pi, sungguh sebuah pengalaman yg tidak terlupakan. ya nggak seh? Mata nih jd terasa segar dan hati terasa tenang (halah). Trus, buat yg belum nonton, segeralah menonton film cantik ini. karena, sungguh membuka matamu akan hidup, keyakinan, dan cara bercerita. Salut sujud kepada Sang Sutradara And Lee yg berhasil menerjemahkan buku laris yg katanya tidak bisa difilmkan, Life of Pi, menjadi film yg sangat patut ditonton. Wajar lah kalau dia (Ang Lee) meraih Oscar-nya yg kedua kali.

Life of Pi dari awal film memberikan visual2 yg sangat indah yg mungkin belum pernah kita lihat di film2 lain sebelumnya. Sayang aku belum menonton versi 3D nya, tapi aku yakin pastinya cetar membahana.


Selain itu, lagu Pi's Lullabay yg terdengar di awal film terasa sangat cocok dengan filmnya. Aku sih gak tau artinya apaan dan gak berniat mau tau. Tapi yang pasti, buat aku lagu itu sungguh meyentuh hati dan bikin tidur terasa nyaman (kayaknya lebay deh... dikit). Dan tau gak deskripsi dari Ang Lee yg mengilhami terciptanya lagu ini: "A child sleeps not because he is sleepy, but because he feels safe". Hal itu dijelaskan oleh Bombay Jayashri, sang penyanyinya, dalam blog pribadinya.

Secara garis besarnya, film ini mengisahkan tentang seorang pemuda yg bernama Pi, dari sejarah bagaimana dia memperoleh nama itu, bagaimana kehidupannya di India, bagaimana dia selamat dari peristiwa kapal tenggelam, dan bagaimana petualang dia di dalam sebuah sekoci bersama seekor Harimau bernama Richard Parker di lautan samudera. Dan akhirnya, bagaimana dia (si Pi) menceritakan kisah petualangannya itu kepada seorang penulis buku. Karena, ternyata ada dua versi cerita yg dia ungkapkan kepada si penulis tersebut. Yup benar, ada dua versi cerita dari kisah petualangan tadi, Jo! Ho ho, apa aja kedua versinya tersebut gak bakal diceritain di sini. Gak etis lah... ;)

Kalau dari sisi cara bercerita, film ini mengingatkan akan film Big Fish yang disutradarai oleh Tim Burton. Pada film Big Fish yg rilis tahun 2003 ini menceritakan tentang seorang Ayah yg sedang sekarat menceritakan kisah hidup yang penuh dgn pertualangan dan bagaimana dia menceritakan kisahnya itu kepada si sang anak. Sang Ayah menceritakan hidupnya bagaikan sebuah kisah dongeng, di mana dia bertemu penyihir, cewek cina berkepala dua, seorang raksasa, hingga petualangannya dalam mencari seekor ikan besar.



Dan sang anak yg sudah dewasa dan sedang bertunangan, sangat meragukan kebenaran dari kisah2 yg diceritakan oleh Ayahnya. Lagipula dia sudah bosan diceritakan cerita2 tersebut oleh Ayahnya sedari dia kecil. Dan dia memohon agar Ayahnya menceritakan kisah yg sesungguhnya. Hanya saja sang Ayah tidak mau merubah ceritanya, seakan2 kisah petualangan hidupnya itu adalah nyata, bukan berupa fantasi.

Dan tidak hanya itu, twist cerita yg sebenarnya muncul diakhir film. Dan Gw juga gak akan menceritakannya di sini. ;)

Nah, dari kedua film tadi: Life of Pi dan Big Fish, pada intinya membahas bagaimana memceritakan sebuah kisah yg diinginkan oleh pendengarnya. Tidak perduli apakah cerita itu jauh dari kenyataan yg sebenarnya. Tapi, bagaimana agar inti cerita bisa lebih mudah diserap oleh pendengarnya (kayaknya ini SPOILER dah).

Seperti halnya di dalam sebuah ruang kelas anak TK. Pada murid yg masih balita, tentu lebih gampang diajarkan menghitung dengan menggunakan buah2an atau hewan, dibandingkan langsung dengan menulis angka2 atau dengan jari2. Karena, buah2an dan hewan lebih mudah dicerna secara visual oleh anak2 kecil.

Lalu, setelah menonton Life of Pi, menurut kalian cerita yg mana yg lebih kalian suka? Buat yg belum nonton, cepetan nonton jeh! :p

Poster2 film di atas diperoleh dari:
- http://renderedbits.blogspot.com
- http://mmecristina.blogspot.com

No comments:

Post a Comment