2014/01/09

Menggunakan Kartu Debit Prabayar Itu Merugikan

Saat ini, hampir setiap bank di Indonesia menawarkan kartu debit prabayar, seperti Bank Mandiri dengan kartu e-Money, BCA dengan Flazz, hingga BRI dengan Brizzi. Semuanya menawarkan kemudahan belanja. Tunggu, kemudahan belanja? Lalu apa bedanya dengan kartu debit biasa (kartu ATM) atau kartu kredit? Soalnya menurut gw, lebih menarik kartu debit biasa atau kartu kredit. kenapa?

Pertama, MENGGUNAKAN KARTU DEBIT PRABAYAR ITU MERUGIKAN!!
Begini, kartu debit prabayar ini konsepnya seperti pulsa, jadi sebelumnya kita diharuskan mengisi saldo nominal kartu, lalu nantinya isi saldonya akan berkurang sesuai penggunaan (pembelanjaan). Lalu apa bedanya dengan kartu debit biasa?

Pada kartu debit biasa, setiap penggunaan akan mengurangi saldo tabungan kita, sedangkan pada kartu debit prabayar, setiap penggunaan akan mengurangi saldo kartu. Jadi, seakan2 kartu tersebut menjadi DOMPET VIRTUAL. Nah, seperti halnya dompet pada umumnya, Kartu debit prabayar ini TIDAK memberikan keuntungan bunga pada saldonya, jadi apabila misalnya saldonya mengendap di kartu selama sebulan, maka jumlahnya tidak akan bertambah.

Sedangkan, bagi Bank2 yang menawarkan Kartu Debit Prabayar, saldo2 dalam kartu itu kan menjadi uang bergerak yg "sangat manis". Dan Bank2 tersebut bisa memanfaatkan uang2 dari saldo itu untuk melakukan usaha hingga mencapai keuntungan. Dan SIALNYA, para pengguna kartu debit prabayar TIDAK MENDAPATKAN CIPRATAN sama sekali dari keuntungan2 tersebut.

Oleh karenanya tadi gw bilang, MENGGUNAKAN KARTU DEBIT PRABAYAR ITU MERUGIKAN!!

Jadi, mendingan kita menggunakan Kartu Debit biasa yg dari tabungan kita sendiri. Toh tabungan itu menawarkan bunga. Demikian juga dengan kartu kredit. Banyak kartu kredit yang menawarkan keuntungan2 untuk setiap penggunaannya. Tapi ingat, harap bijak dalam menggunakan kartu kredit (tsaah). :)

Seandainya Kartu Debit Prabayar itu menawarkan keuntungan seperti diskon setiap penggunaannya tentu akan lebih menarik. Misalnya, memberikan diskon jika ketika memasuki jalan tol membayar menggunakan kartu debut prabayar. Dengan begitu, pengguna dan Bank, sama2 merasakan keuntungan.

Dan terakhir, Bank Mandiri malah menawarkan kartu Debit Prabayar berisi Rp 50 ribu untuk seharga Rp 70 ribu. WAKS!? Bank Mandiri mengambil untung Rp 20 ribu, lalu uang dari saldonya bisa diputar buat usaha mereka. Itu namanya mencuri untung dua kali! MARUK!

20 comments:

  1. Anonymous6/5/14 01:56

    kartu debit prabayar tetap memberikan KEUNTUNGAN... tidak hanya MERUGIKAN
    kenapa saya bisa bilang begini? karena saya sendiri sangat malas membawa banyak uang kecil di dalam dompet saya. sedangkan kartu debit prabayar ini memberikan kemudahan untuk transaksi kecil bebas nominal. karena ketentuan fix dari tiap bank bahwa kartu debit prabayar ini untuk transaksi bebas nominal, termasuk transaksi kecil sekalipun. Sehingga jika saya ingin membeli snack seharga 3000 saja di Indomaret, saya masih bisa menggunakan mandiri e-money, bca flazz, atau bri brizzi untuk membayarkan pembelian snack kecil itu.. atau saya ingin bepergian menggunakan busway, saya cukup menempelkan salah satu kartu tersebut tanpa harus mengorek2 recehan di dompet.

    kenapa saya bisa terbantu untuk transaksi kecil2 sepele seperti itu? karena:
    1. menggunakan kartu debit biasa (kartu atm), banyak dibatasi minimal transaksi. Seperti di matahari, transaksi menggunakan debit BCA (Paspor BCA) minimal harus pembelian 25rb, dengan debit mandiri (kartu atm mandiri) minimal harus 50rb.. sehingga setiap merchant terlalu bebas menentukan aturan main transaksi kartu mereka sendiri.. sedangkan pada kartu debit prabayar ini, sudah ada ketentuan fix dari bank bahwa kartu2 tersebut untuk transaksi tanpa nominal, termasuk transaksi kecil. sehingga merchant2 tidak bisa dengan bebas menentukan nominal belanja customer

    2. lebih mengirit tempat di dompet dan mengurangi receh. kadang jika kita hendak berbelanja dengan jumlah kecil, misalnya hanya 3rb tadi di sebuah minimarket, sedangkan dompet kita hanya terdapat lembaran 50rb keatas, pasti kasirnya selalu menanyakan "ada uang kecil?" sudah jelas mereka sendiri pasti malas memberikan kembalian yang banyak untuk transaksi sekecil ini, dan malah kartu debit prabayar ini sangat membantu di saat seperti ini.. bahkan karena targetnya memang transaksi yang tidak besar dan bebas nominal, kita tidak perlu lagi membawa uang kecil untuk sekedar berbelanja sekilas. bahkan kita tidak repot untuk mencari uang kecil saat membayar parkir, tol, dan busway.

    masih berpikir kartu debit prabayar hanya tidak menguntungan? think again, di bali sisi tidak menguntungkannya, masih banyak sisi MENGUNTUNGKAN nya

    ReplyDelete
  2. terimakasih atas komentarnya, bung Anonymous (kok menyembunyikan identitas, takut? :D)

    di bawah ini cuma sedikit nanggepin komentar bung, gpp kan?

    kalau saya, yg biasa menggunakan angkutan bis kota (walau terkadang juga membawa kendaraan sendiri) justru lebih malas bawa uang nominal besar di dompet, lebih mending membawa uang2 nominal kecil. Dan sejauh pengalaman saya, gak pernah tuh sampe sibuk sendiri ngorek2 recehan. menurut saya itu mitos. :)

    1. pembatasan minimal transaksi gak masalah buat saya, toh kalau belanja yg nominal kecil, uangnya sudah tersedia (masak sih tidak ada 10-20 ribu di dompet?). sedangkan, jika belanja nominal besar, tinggal menggunakan Kartu Debit Biasa (atau Kartu Kredit). lebih mudah kan?

    2. kalau soal belanja sebesar 3rb, seperti tanggapan saya pada nomor dua di atas, toh di dompet saya adanya uang2 nominal kecil. dan sekali lagi, jika belanja yg berjumlah besar, kan tinggal meggunakan Kartu Debit Biasa (atau Kartu Kredit).

    menurut saya, yg CUMA ditawarkan oleh kartu Debit Prabayar hanyalah keuntungan waktu. Dan itu, menurut saya, tidak sebanding dgn hasil keuntungan yg diperoleh Bank dgn memutar uang kita di saldo Kartu Debit Prabayar. apalagi uang kita ini tergolong UANG SEGAR!

    Kecuali, Bank menawarkan diskon atau cashback setiap transaksi dgn kartu Debit Prabayar (seperti halnya pada Kartu Kredit), itu akan berbeda :)

    Seperti pada Bank BCA dgn Flazz-nya yg menawarkan bayar parkir hanya Rp1. menurut saya, itu tawaran yg sangat menarik!

    ReplyDelete
  3. maaf nih gan newbie mau komen, ane mau nanya aja apakah benar adanya e-money, flazz, megacash, dkk itu di sebut prepaid debit card?, hmm.. ane jadi bertanya2 karna kegunaan dari mereka yg ane sebutin barusan itu beda jauuuuuhhhhhh banget dari yg ane tau, coba agan2 di atas cari aja prepaid debit card, pasti agan2 akan menemukan banyak banget prepaid yg dikeluarkan oleh penyedia kartu yg pasti bekerja sama dengan mastercard dan visa, contoh kecil aja payoneer (USA) & e-payment (UK), adalah prepaid debit card internasional yg kegunaanya jauuuuhhhhh lebih banyak dari pembahasan ts di atas, salah satunya adalah verify virtual payment kaya paypal, payza, dkk atau online store internasional kyak ebay dkk, atau belanja online di amazon, google play, dkk, belanja langsung (bukan offline) di merchant2 yg menerima kartu visa / mastercard atau lagi bisa withdraw di worldwide ATM's yg memiliki logo visa / mastercard (tergantung yg ngeluarinnya kartunya dari mana), atau jangan yg internasional deh kita telik aja di negara2 MAJU hehe.. seperti di benua eropah dan america, pastinya yg ngeluarin prepaid debit card yaa visa & mastercard yg bekerja sama dengan bank2 atau pengelola kartu pembayaran disana, kegunaannya sama dengan yg tadi ane bilang. maka ane sih nyebutnya prepaid card aja gak pake debit meninjau dari kegunaannya yg sangatlah minim, yaa mungkin karna masih kebentur dengan peraturan pemerintah ya atw ada hal lain yg emng sulit untuk direalisasikan kegunaan2 di atas, ane harap sih kegunaan dari e-money, flazz, megacash, dkk di atas bisa secepatnya membaur dengan kegunaan prepaid debit card internasional dengan standar yg digunakan internasional juga, itu juga klo emng beneran prepaid debit card bukan prepaid card, alangkah bahagianya kami jika e-money, flazz, megacash dkk dapat digunakan sesuai dengan namanya (minimal verify virtual payment & belanja online deh) saya rasa tidak ada ruginya, dan sopasti penggunanya akan bertambah banyak, mungkin klo terealisai.. indonesia bisa menjadi negara maju dengan menjadi negara yg pertama kalinya menggunakan uang dalam bentuk plastik tidak ada uang kertas atau logam lagi hehe (mengkhayal tingkat tinggi)..

    itu saja sih,

    ini hanya kritikan dan saran yg membangun tanpa ada niat untuk menyingung perasaan atau bahkan menjelek2kan prodak dari pihak manapu.. hopely sihh org pinter dan berpengaruh di bidang perbankang indonesia baca komen ini (mengkhayal lg) karna kami netters indonesia ingin indonesia menjadi negara maju dalam bidang tekhnologi..

    salam

    ReplyDelete
  4. terimakasih komentarnya, ratapan anak tiri (?)

    sepengetahuan saya, kartu prepaid itu berbeda dgn visa/martercard/sejenisnya. kalo kartu visa/martercard/sejenisnya biasanya berupa kartu debit/kredit. kartu debit itu biasanya terkoneksi dgn rekening tabungan, sedangkan kartu kredit pasti udah ngerti kan? :)

    nah, kalo kartu prepaid seperti kantong duit virtual. tidak ada bunga dan pajak yg dikenakan. namun, sialnya duit kita di kartu prepaid itu bisa dipake oleh pihak bank untuk berbisnis, atau istilahnya "diputar". dan sial yg keduakalinya kita gak dapat apa2 dari hasil memutar duit itu.

    dan apalagi bagi penduduk Jakarta pengguna transjakarta dipaksakan pake kartu prepaid. kalo kita mencontoh negeri tetangga, singapura. mereka menyediakan tiket elektrik isi-ulang-langsung-pake sebagai tiket MRT. jadi, tiketnya bisa diisi uang, tapi saldonya langsung dipake untuk masuk MRT. nah, dgn begitu kan tidak ada duit kita tertinggal di tiket yg nantinya dimanfaatkan pihak bank.

    begitu lebih menarik :)

    ReplyDelete
  5. Anonymous25/2/15 13:29

    ikutan nanya dong,
    q lg perlu krtu kredit untk verifikasi paypal. jadi, apa kartu2 dr bank lokal pasti bisa dipake untuk verifikasi?
    masalahnya q g mau repot2 bikin kartu kredit dengan segala persyaratan njlimetnya kalo ternyata kartunya g bisa dipake verifikasi.
    makasih

    ReplyDelete
  6. Kekurangan kartu prepaid yaitu masih minimnya fasilitas yang ditawarkan juga tidak adanya bunga yang diberikan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anonymous22/9/15 16:36

      Prepaid itu dompet virtual. Tidak ada alasan bagi bank untuk memberikan bunga untuk dana yg sudah ditarik. Entah itu ditarik ke dompet asli atau dompet virtual.

      Delete
  7. Anonymous18/8/15 09:18

    Kartu yg dibilang sampean merugikan teranyata perkembangannya semakin lama semakin besar, krn mereka lebih merasakan keuntungannya dibandingkan kerugiannya, terimalah realitasnya. Sama halnya dulu sampean pasti lebih memilih gajian cash dibanding transfer krn kepotong biaya adm,.tanpa mau melihat sisi postitif nya...

    ReplyDelete
  8. Buat si Anonymous. Anda tau gak kalo kartu prabayar Anda hilang, maka hilanglah juga uang Anda di dalamnya. Anda tidak ada dasar untuk menagih uang yg hilang itu ke Bank. Toh, setiap kartu prabayar itu tidak merekam nama Anda sebagai pemiliknya di Bank. Berbeda dengan kartu Debit atau kartu Kredit. Nah, masih yakin lebih menguntungkan?????

    Kalau Anda baca tulisan saya di Atas dengan benar. Saya mengatakan Kartu Prabayar merugikan karena (waktu tulisan ini saya buat) Bank kurang memberikan keuntungan balik buat nasabahnya. Namun, saat ini beberapa Bank mulai memperhatikan nasabah kartu prabayarnya. Seperti BCA yang pernah memberikan keuntungan bayar parkir Rp 1 dgn kartu Flazz nya. Atau penumpang beberapa APTB yg membayar hanya 15rb dgn kartu FLazz, sedangkan yg pake cash mesti membayar 17rb. Dengan begitu, para nasabah kartu prabayar merasa diuntungkan.

    Dan untuk kalimat terakhir "sampeyan", saya kok gak pernah ya dipotong biaya admin saat menerima gajian. kalo gaji "sampeyan" dipotong, berarti "sampeyan" bekerja di tempat yang salah! :D

    Dan kalo "sampeyan" baca baik2 tulisan saya di atas, mestinya "sampeyan" tau kalo saya tetap memilih tabungan di Bank, dibanding tabungan di kartu prabayar. Karena, tabungan di bank lebih Aman dan Terjamin. Memang ada biaya Admin (biaya bulanan lho, bukan biaya transferan gaji. kasihan.), ada keuntungan Bunga tabungan, dan juga, kalo kartu debit atau buku tabungan saya hilang, uang saya di bank tidak ikutan hilang. setuju nggak? atau "sampeyan" susah menangkap kata2 saya barusan?

    ReplyDelete
  9. Sory gan ikut nimbrung.. Terkait kartu flazz ini menurut saya sangat lah ribet, kenapa saya bilang ribet? kebetulan saya tinggal di daerah cileungsi bogor dan pagi tadi saya berniat berangkat kerja dari cileungi ke JKT dengan menggunakan APTB no 10. Setelah saya sudah duduk manis di APTB tersebut ternyata per tanggal 16 september 2015 ini sudah ada peraturan baru yg dimana setiap penumpang di wajibkan untuk menggunakan kartu flazz, dan kebetulan kartu flazz yang saya miliki sudah habis saldo dan saya pun bertanya pada kondektur apakah bisa top up kartu flazz di sini? Dan sang kondektur pun mengatakan "oh tidak bisa mas " dan saya pun kembali bertanya, bagaimana jika penumpang yang sudah menaiki APTB dan sudah duduk manis di APTB nya seperti saya tiba tiba baru menyadari kalau saldo flazz nya sudah habis? dan sang kondektur nya pun dengan nada polos mengatakan "ya kalau yg gak punya kartu flazz atau saldo nya tidak mencukupi terpaksa harus turun dari APTB walaupun sudah di jalan toll pun akan kami turunkan" dan akhirnya sebelum APTB itu berangkat saya langsung turun dan keluar dari APTB karena saya merasa saldo kartu flazz saya tidak mencukupi, dan parah nya saya kesulitan untuk top up kartu flazz nya karena kebetulan saya bukan nasabah bank BCA. Sudah saya coba ke alfamart dan indomart untuk top up kartu flazz saya dan tetap tidak bisa di top up karena harus menggunakan kartu debit BCA. Ya ending nya sih naik taksi juga untuk berangkat kerja ke JKT.

    ReplyDelete
  10. Anonymous22/9/15 16:34

    Seperti yang anda bilang bahwa kartu debit prabayar mirip dompet virtual. Dalama prakteknya memang begitu.
    Ketika kita top up kartu debit prabayar kita, otomatis kita ngambil sejumlah uang dari tabungan kita dan memasukkannya ke dompet virtual kita.
    Terlepas masuk ke dompet virtual ato dompet asli kita, pada dasarnya kita sudah melakukan transaksi "penarikan". Nah, dipikir saja pakai akal sehat, kenapa bank harus memberikan bunga untuk sejumlah dana yg sudah ditarik.
    Saya perjelas, dana yg masuk ke dompet kita, itu tidak bisa diputar atau diinvestasikan oleh pihak bank krn statusnya sudah masuk dompet kita.
    Kalau anda mengatakan bahwa uang yg ada di dompet virtual kita bisa diputar, tolong buktikan. Kalau anda tidak bisa membuktikannya, berarti proses perputaran uang hanya sebatas asumsi anda dan sekaligus membuktikan bahwa ts ini tidak bermutu, tidak ada dasarnya.
    Saya pake kartu kredit BCA, pake kartu debit BCA, sekaligus kartu Flazz BCA. Dan sampai detik ini ketiga kartu itu bermanfaat sesuai dgn kegunaannya masing2.
    Ibu saya punya tabungan di bank lain sekitar 80jt, perbulan dpt bunga 80ribuan. Artinya, kalau mau kaya uangnya dipakai utk usaha jgn ditabung. Kalau mau nabung jgn mikir bunga atau pajak atau duitnya diputar kemana.
    Maaf saya sedikit kasar, karena pada dasarnya ulasan yg anda buat ini terkesan memberikan informasi negatif dari sebuah produk yg pada kenyataannya memberikan manfaat kepada orang banyak (selain anda)

    ReplyDelete
  11. @Unknown saya juga tau soal APTB ini. saya sendiri termasuk pengguna aktif APTB. dan padahal saya sebelumnya termasuk setuju dengan penggunaan Flazz di APTB, soalnya para pengguna Flazz membayar lebih murah Rp2000 dibanding yang bayar tunai. konsep kartu pra-bayar seperti ini lebih menarik menurut saya.

    ReplyDelete
  12. @Anonymous: sangat naif kalo ente mengira duit ente yg terpendam di kartu prabayar itu tidak dimanfaatkan oleh bank untuk bertransaksi di tempat lain. oleh karenanya, menurut saya, kita berhak diberi bunga atau setidaknya dapat keuntungan lebih dgn menggunakan kartu prabayar, contohnya seperti pembayaran di APTB yg saya sebutkan di atas. Kemudian, kerugian ke-dua, jika kartu prabayar ente hilang, padahal saldo di dalamnya misalnya berisi lumayan, menurut ente, saldo itu pergi ke mana? trus, apakah ente bisa dengan mudah meng-klaim saldo itu? beda dengan kartu ATM, yg bisa diklaim langsung, soalnya saldonya berasal dari tabungan kita, sedangkan kartu prabayar, saldonya di dompet virtual. dan tidak ada bukti yang menghubungkan kita dengan saldo itu kecuali kartu prabayar itu. jika hilang kartu prabayar itu, hilang jg saldo kita ditelan pihak Bank.
    Btw, saya perasaan gak pernah bahas jadi kaya dengan menabung ke Bank. di paragraf mana saya ngebahas itu ya? saya cuma ngebahas, sebaiknya kita diberi keuntungan dengan menggunakan kartu prabayar, seperti kasus APTB di atas. kalo, tidak ada keuntungan apa2, itu sih merugikan. begitu, mengerti gan?

    ReplyDelete
  13. Emang benar kok, uang yg ada di prepaid card hanyanya data saldo yg tersimpan di kartu prepaid.
    Jadi ketika kita mengisi ulang kartu prepaid melalui atm misalnya, bank hanya akan memindah status saldo kita dari rekening debit kita ke rekening kartu prepaid..otomatis uang kita yg sebenarnya masih di bank, dan bank bisa memutar uang tsb untuk keuntungan bank.
    Ketika kita berbelanja dgn prepaid card, bank juga hanya memindah status saldo saja dari saldo di kartu prepaid ke saldo pemilik toko,..baru setelah pemilik toko menarik uang hasil penjualan..bank akan mengeluarkan uangnya..
    Saran aja untuk mengisi prepaid card jgn terlalu banyak untuk menghindari/mengurangi kerugian kita..
    Lebih baik mengisi 2 hari/seminggu skali sesuai kbutuhan transaksi kita dibanding lgs mengisi dlm nominal besar..

    ReplyDelete
    Replies
    1. komentar favorit sejauh ini. terima kasih.

      Delete
  14. wah...lihat komennya muter2 masalah itu aja. padahal kan penulis cuma meluapkan kekecewaannya. bukan kecewa sih lebih tepatnya memilih dan memilah untung ruginya memiliki prepaid card. kebanyakn ruginya dibandingkan untungnya menurut penulis. 1. kalo kartunya hilang. ya sudah lenyap tuh saldo kita. soalnya itu kartu bebas di pake siapa aja. bank ga akan tanggung jawab kehilangan kartu.
    2. ga ada diskon. kalo ada diskon. jadi menguntungkan juga buat konsumen kan.
    dll dech.

    menurut saya pun demikian ya. ribet lah pake kartu begitu. mendingan pake debit aja. ga usah ngisi saldo. tinggal pake saldo di tabungan yang ada aja
    kalo maslah uang receh. saya lebih suka nyimpan uang receh di dompet. kalo belanja yang gede tinggal pake kartu debit aja.

    ReplyDelete
  15. Hahaha Lucu yaa....
    Sy memang gak begitu ngerti keuangan...
    Tapi anda ngerti kan kalau uang di kartu prepaid adalah perpindahan dari kartu debit.
    Anda mau pakai habis saldo di kartu prepaid gak masalah...
    Anda bilang itu merugikan??? Rugi dimana??? Uang anda tidak ada yang diambil secara diam-diam oleh bank, anda mau pakai saldo hingga 0 gak masalah. Itu kartu prepaid.
    Gak ada yang dirugikan. Fungsinya untuk mempermudah pembayaran.

    Coba jika anda mau naik Bus Trans Jakarta lalu pakai kartu debit, otomatis harus gesek di mesin EDC, habis gesek masukin PIN secara hati-hati. Apa gak lama??? antrian panjang kebelakang...
    Kalau kartu Prepaid kan hanya tempel lalu pergi... Cepet kan dan aman.

    Anda mungkin berfikir harusnya kartu Debit ditanam Chip juga supaya bisa tempel lalu selesai transaksi, tanpa harus gesek ke mesin EDC + masukin PIN. sehingga multi fungsi. Kalau begitu maka Kartu Debit tidak lagi aman buat nabung puluhan bahkan ratusan juta. Karena kartu anda jiak dicuri saldonya bisa dipindahkan hanya dengan tempel tanpa harus memasukan PIN.

    Kartu Prepaid untuk mempermudah pembayaran...
    Jika anda bilang merugikan, kartu prepaid merugikan darimana??? Saldo di prepaid aja bisa dihabiskan sampai 0.

    Kalau menurut anda ribet, yaa gak usah pakai kartu prepaid. Gak ada paksaan untuk menggunakannya.

    Anda siapkan tuh uang receh, yang kalau kehujanan bisa basah dan mudah rusak... Tapi kalau kartu prepaid basah tetep aman.
    Karena itulah kartu prepaid dibuat, karena mempermudah.

    Anda menyampaikan opini anda... dan menurut anda, andalah yang benar.
    Saya menyampaikan opini sy, dan menurut sy itulah yang benar...

    ReplyDelete
  16. biarin dah, ts nya emg agak error keknya, prepaid debit card sama debit card biasa ya gabisa dibandingin, emg gunanya udh beda, kalo ts mwnya cuma nyimpen duit aja ya yg debit, tapi kalo emg mw dipake cepet, sama gamau susah2 nyimpen uang kecil ya pake aja yg prepaid.

    klo hilang itu ya emg masalah masing2 lah. kalo emg nyari aman terus aja ya gausa pakek prepaid, tapi kalo emg mw cari nyaman ya pakek aja prepaid, lebih banyak kemudahannya.

    klo masalah uang diputer ya biarin lah, klo gamau uang diputer bank yaudah pake aja yg debit biasa, tpi emg apa ruginya kalo diputer sama bank? toh kita dapet kemudahan aja, dijaman kek gini ini butuhnya yg gampang2 serba instan gausa buang waktu, sebagai pengguna emg jauh lebih nyaman menggunakan prepaid untuk transaksi2 tertentu.

    jadi mending ini artikel nya dihapus atau diedit aja gan, gak mendidik

    ReplyDelete
  17. @Bung Bahagia: tampaknya ente mesti baca2 dulu tulisan di atas dengan teliti agar bisa ngeh maksud saya dengan kerugian menggunakan kartu debit pra-bayar. :D

    ReplyDelete
  18. @Unknown: ente nih lucu. kita menggunakan jasa bank dengan kartu pra-bayar, dan ketika kartunya hilang, masak gak ada tanggung jawab bank di situ? kenapa tanggung jawab bank nggak disamakan dgn kartu debit atm? jadi walau kartu hilang, uang kita tetap aman. bagaimana? apakah ente sudah ngerti maksud saya? :)

    ReplyDelete