2010/03/31

gayus dan trik menjadi orang kaya

harus gw akuin, pencapaian gayus jauh di atas gw. soalnya diusia yang sama kayak gw (18 tahun), dia udah memiliki rumah di kompleks mewah-kelapa gading. dan gak cuman sampai di itu, kabarnya dia juga punya rumah dan apartment di singapura. dan yang bikin keringat dingin, mobil mewah yang dimiliki beliau gak cuman satu.... lebih! padahal kan usianya masih segitu... 18 tahun!! dan semua itu diperoleh dengan hanya 5 tahun kerja di pajak. CUMI!

well, gak apa-apa kan kalo gw merasa cemburu. cemburu kan merupakan salah satu sifat dasar manusia. dan kalian kan tau kalo manusia tuh ciptaan Tuhan. dan Tuhan tuh cuman satu adanya. jadi intinya, bukanlah suatu perbuatan dosa kalo gw masih ngerasa berusia 18 tahun. *apa sih?*

gw bener2 gak abis pikir, si gayus nih membuat orang2 sebayanya menjadi minder, terutama gw. gara2 pencapaiannya gayus, gw sampe dibikin malu keluar rumah dan ngerasa gak enak hati setiap mau berangkat kerja. dan akhir-akhir ini, gw jadi lebih sering menutup2in muka setiap gw jalan2 di luar rumah. pas saat di kantor pun, sekarang gw jadi lebih banyak nunduk. akibatnya kerjaan sampe gak kelar2. bahkan ngobrol sama orang tua pun, gw udah gak berani lebih keras dari 10 desibel. soalnya dengan pencapaiannya, gayus udah jadi standar nasehat orang tua kepada anaknya. dikit-dikit nyinggung, "tuh, gayus baru 30 tahun udah punya rumah, mobil, dan apartment. kalo kamu apa?"

dan sekarang, gw udah menjelma menjadi makhluk yang memiliki kadar percaya diri NOL. minder!

pikir gw, kalo gw aja --yang sebaya sama gayus-- ngerasanya udah kayak gini, apalagi yang lebih tua dari gayus yah? pasti jalanan jadi sepi dari orang2 yang lebih tua dari gw. tapi nyatanya nggak tuh! ternyata perasaan gw aja yang terlalu belebihan. *syukurlah*

tapi, satu hal yang gw kagumi dari pribadi gayus ini. dia jujur (baca: berani) memperlihatkan kekayaannya, walaupun itu hasil dari penggelapan uang pajak. padahal, sebenarnya banyak oknum pegawai pajak lainnya yang juga melakukan hal yang sama dilakukan gayus, bahkan lebih parah, tapi mereka tetap tampil low-profile dengan rumah dan mobil sederhana. maksudnya agar tidak dicurigai oleh pihak-pihak berwajib, termasuk tetangganya. cerdas ya!

tapi, bagaimana sih ceritanya si gayus bisa memiliki hadup semewah itu?

pertama, dia pinter memilih tempat bekerja. kok pinter? soalnya di mana lagi tempat yang di mana uang selalu mengalir masuk dan masuk dan masuk, tapi sepertinya tidak pernah keluar dari tempat itu. yah, dimana lagi kalo bukan di kantor pajak. kenapa gw bilang gak uangnya gak pernah keluar? soalnya, gw yang selalu membayar pajak (ini jujur), tapi tetap ada aja tuh bolong-bolong di jalan depat rumah gw. gak ada pengaspalan lagi biar jalanannya kembali mulus lagi. berarti kan duit gw yang mestinya buat perbaikan jalan, tapi ternyata gak digunakan sama sekali. hmm, mungkin aja sih digunakan sama oknum pegawai pajak, tapi gw gak tau lah. pokoknya gw udah menjalankan peran saya sebagai warga yang taat membayar pajak. itu saja.

trus yang kedua (sampe ngalor-ngidul... hihihi), gak cuma warga saja, tapi setiap perusahaan juga diharuskan membayar pajak. namun, terkadang perusahaan2 tersebut keberatan membayar keseluruhan jumlah pajak yang dibebankan pemerintah. nah kemudian, keberatan ini dibawa oleh perusahaan2 tersebut ke ditjen pajak buat dipertanyakan lebih lanjut, apakah benar mereka diwajibkan membayar pajak sejumlah yang ditetapkan pemerintah itu.

nah, di situlah gayus dan teman2nya beraksi. perusahaan-perusahaan yang keberatan tersebut kemudian mendekati orang2 di ditjen pajak, seperti gayus dan teman2nya itu, agar bisa memanipulasi jumlah pajak yang diwajibkan ke mereka, sehingga beban pajak perusahaan2 tersebut menjadi jauh lebih rendah dari sebellumnya.

ilustrasinya begini: misalkan, perusahaan tersebut diwajibkan untuk membayar pajak sebesar 200juta. namun, dengan melakukan perjanjian dengan gayus, gayus kemudian memanipulasi data di kantor pajak agar perusahaan tersebut hanya harus membayar pajak sebesar 50 juta saja. dan sebagai balas jasa, perusahaan2 tersebut kemudian 50juta kepada gayus. sehingga, total akhir yang mereka keluarkan menjadi 100juta saja atau hemat 50% dari total jumlah pajak yang mesti dibayarkan. apa gak membuat perusahaan itu tergiur?

dari ilustrasi tersebut, tentu saja setiap perusahaan akan tergiur menggunakan jasa gayus. dan nyatanya memang banyak sekali perusahaan yang menggunakan jasa orang2 seperti gayus untuk menghindari pembayaran pajak yang terlalu besar. soalnya, bayangkan saja, dalam waktu 5 tahun masa kerja, gayus udah mampu membeli beberapa rumah, apartment, dan kendaraan mewah. berarti sudah banyak perusahaan yang "berbisnis" dengan gayus.

hanya saja, yg gw pikirkan, sebenarnya orang2 seperti gayus sangat ulung dalam berbisnis, tapi entah kenapa kepintarannya itu diarahkan ke dark side. kayak lex luthor (rival superman) saja, dia orang jenius, namun memanfaatkan kejeniusannya untuk menguasai dunia.

oh iya, satu lagi, kasus gayus ini kan sebenarnya sudah berlangsung lama, tapi tiba-tiba saja dilempar oleh susno duadji melalui media. dan kasus gayus ini dibeberkan susno duadji di saat dia sudah terpojok dengan berbagai permasalahan yang dia hadapi saat ini, terutama permasalahan dirinya dengan polri, yang merupakan tempat dia bekerja sebelumnya. dia sebenarnya udah sejak lama mengetahui kasus gayus ini, tapi kenapa baru dibongkar sekarang? di saat di terpojok. kan ini berarti, seandainya dia tidak terpojok, dia mungkin akan tetap mendiamkan kasus gayus ini. dan berarti sebenarnya dia terlibat juga di dalamnya, alias dia juga menerima bagian dari kejahatan yang dilakukan gayus. dan ketika dia sedang terpojok, dia gak mau jatuh sendiri, sehingga dia juga menyeret orang2 lain, yang notabene teman2nya dalam melakukan kejahatan. bener gak sih logika gw?

ya sudahlah. gw sih orang awam. gw cuman menyiarkan uneg2 dalam pikiran gw. dan, akhir kata, sebagai bukti bahwa gw adalah warga yang taat pajak, ini gw pasang foto laporan laporan SPT gw untuk tahun 2009:

No comments:

Post a Comment